back to main page • back to reflections

Perlukah Pencak Silat Berorganisasi

In Reply to: Perlukah pencak silat berorganisasi posted by O'ong Maryono on December 10, 19101 at 01:22:15:
sesebuah organisasi kecil yang tersusun sistematik boleh mengalahkan organisasi besar yang kucar-kacir (maksud hadis). Dunia akauntabiliti sekarang memandang sebuah organisasi yang kukuh dan sangat sesuai dengan masyarakat antarabangsa yang sanantiasa mendambakan sesuatu yang sangat sistematis. Untuk silat boleh memantapkan saingan global organisasi yang berwibawa sangat penting.

Posted by Faizal on March 04, 19102 at 05:55:22:
In Reply to: Perlukah pencak silat berorganisasi posted by O'ong Maryono on December 10, 19101 at 01:22:15:
Assalam Mu'alaikum,
Apa kabar Mas Oong. Maaf Mas Oong sudah lama tidak beri kabar.
Mengenai topik Mas O'ong, saya mungkin bisa memberi sedikit penjelasan.
Di Amerika pencak silat bisa dikelompokan dalam beberapa kelompok.
Kelompok pertama adalah Pencak Silat yang dibawa oleh orang-2x Indo-Belanda ke Amerika. Kelompok kedua adalah Pencak Silat yang dibawa oleh orang-2x Amerika yang dulu pernah belajar di Indonesia atao yang sudah mendapatkan sertifikasi dari guru Silat di USA. Yang terakhir adalah Silat yang dibawa dari Indonesia langsung.
Untuk kelompok pertama (Silat yang dibawa oleh Indo-Belanda), kebanyakan mereka membawa ajaran Silat tradisionil spt. Mustika Kwitang, Chimande, Pukulan, Serak, dsb. Mereka biasanya berkembangnya dari mulut ke mulut, pengajarannya masih bersifat tradisionil.
Kalau menurut hemat saya, guru-2x ini kebanyakan telah meninggalkan Indonesia pada thn 50 ato 60'an. Sehingga mereka membawakan ajaran yang dulu mereka dapatkan dan berkembang dari situ. Mereka ini mempunyai organisasi Pencak Silat USA.
Kalau yang Silat bule-2x, kebanyakan mereka mendapatkan Silat dari mengikuti seminar-2x.
Kalau yang Silat dibawa langsung dari Indonesia spt. Mande Muda, PD, Al Azhar, MP... mereka membawa ajaran yang berkembang di Indonesia.
Ketiga group ini mempunyai pandangan yang berbeda dalam melihat Silat.
Pencak Silat USA melihat silat sebagai bela diri dan tidak patut dipertandingkan atau dipromosikan spt. Taekwondo dsb.
Pencak Silat yang diajar oleh bule-2x juga beda.
Dan Silat yang dibawa oleh guru-2x Indonesia telah menjadi anggota IPSI ato PERSILAT.
Saat ini Silat di USA masih spt. baru tumbuh. Sebelum dewasa, mungkin membuat organisasi akan masih beberapa langkah kedepan.
Segitu saja deh dari saya... kalau salah mohon maaf.
WASALAM,
Faizal

Posted by O'ong Maryono on March 07, 19102 at 23:16:21:
In Reply to: Re: Perlukah pencak silat berorganisasi posted by Faizal on March 04, 19102 at 05:55:22:
Alaiukumsalam,
Sekarang mungkinkah dapat menyatukan diantara mereka dalam satu organisasi, atau apapun namanya, mengingat semuanya bersumber dari tanah air agar lebih kokoh dalam mengembangkan budaya bangsa.
Wassalam
O'ong maryono
PSAT

Posted by faizal on March 08, 19102 at 05:32:45:
In Reply to: Re: Perlukah pencak silat berorganisasi posted by O'ong Maryono on March 07, 19102 at 23:16:21:
Salam Silat,
Assalam Mu'alaikum....
Apa kabar Mas O'ong ? Kalau ditanya mungkin atau tidak silat di USA berorganisasi..saya rasa mungkin. Cuman kalau saya lihat, kayaknya baru akan terlaksana beberapa tahun kedepan.
Di US saya melihat Silat masih dalam tahap awal perkembangan, tidak spt. di Eropa. Baru sekarang orang mulai banyak tau apa itu Silat.
Kalau tidak salah di thn 90'an ada usaha utk membuat organisasi silat USA. Kongress tsb. diadakan di Chicago dan Pendekar Sanders ditunjuk (saya lupa oleh siapa) sebagai ketua organisasi tsb. Kalau yang saya dengar, banyak kelompok Silat yang tidak setuju karena mereka sudah mempunyai organisasi sendiri. Akhirnya hal tsb tidak terialisasi.
Saya kurang tau juga ya kenapa di Eropa organisasi Pencak Silat itu sudah ada dan sangat dekat dengan Induk organisasi. Kalau di USA belum spt. itu, paling-2x kalau perguruan tsb. memang berinduk di Indonesia ato Malaysia.
Segini dulu deh input saya, mungkin Mas Yana, Mas Rudi, dan guru-2x silat yang mengajar di US bisa memberi tanggapan.
Wasalam,
Faizal

back to main page • back to reflections